Selamat Datang

Selamat datang di blog ini semoga anda tertarik di blog ini dan jangan lupa tambahkan komentar ya.dan jadi member di grup ini .Selamat menikmati

Laman

Sabtu, 23 Juli 2011

Peristiwa Alam

A. Peristiwa Alam di Indonesia

Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Di Indonesia sering terjadi gejala atau peristiwa alam. Gejala atau peristiwa alam antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, angin topan, tsunami, dan tanah longsor. Gejala alam ini timbul disebabkan oleh alam,tetapi ada juga gejala alam yang disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.

1. Macam-macam Gejala Alam yang Terjadi di Indonesia

a. Gunung Meletus
Di Indonesia terdapat banyak gunung berapi yang masih aktif. Perlu kalian ketahui bahwa hanya gunung berapi yang masih aktif yang dapat meletus. Mengapa gunung berapi dapat meletus? Gunung berapi meletus karena terjadi gerakan magma dari perut bumi dan keluar melalui permukaan bumi. Gunung api yang pernah meletus antara lain Gunung Kelud, Gunung Galunggung, Gunung Agung, Gunung Merapi, dan lain-lain.

b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergeseran lapisan bumi yang berasal dari bawah permukaan bumi. Faktor pemicu terjadinya gempa adalah pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Gempa bumi datangnya tidak mampu diprediksi sebelumnya. Kejadiannya begitu cepat dengan dampak yang begitu hebatnya. Akibat yang ditimbulkannya pun sangat luar biasa karena mencakup wilayah yang sangat luas bahkan sampai ke luar batas negara. Sifat getaran gempa bumi yang sangat kuat dan merambat ke segala arah mampu menghancurkan bangunan-bangunan yang kuat sehingga korban nyawa tidak dapat dihindarkan. Berdasarkan penyebabnya gempa bumi dibedakan menjadi:
1) Gempa bumi tektonik, yaitu gempa yang terjadi karena adanya pergeseran kerak bumi.
2) Gempa bumi vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung api.
3) Gempa tanah runtuh, yaitu gempa yang disebabkan karena runtuhnya tanah.
Pada pertengahan tahun 2006 terjadi gempa bumi yang hebat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Gempa ini kekuatannya mencapai 5,9 skala richter. Kejadian tersebut menelan banyak korban jiwa karena tertimpa reruntuhan bangunan. Penduduk mengungsi ke tempat yang aman seperti di tanah lapang atau jalan-jalan besar. Mereka mendirikan tenda-tenda darurat sebagai tempat tinggal sementara.

c. Tsunami
Jika gempa bumi terjadi di daerah dekat atau dasar laut maka dapat mengakibatkan gelombang tsunami. Gelombang tsunami adalah gelombang besar yang terbentuk dari dasar laut akibat adanya gempa. Pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatra Utara terjadi gempa bumi berskala 8,9 skala richter di dasar laut yang mengakibatkan gelombang tsunami yang paling dahsyat dan merupakan bencana alam internasional. Kurang lebih 120.000 orang meninggal dunia dan hilang. Tahun 2006 tepatnya pada tanggal 16 Maret, Indonesia dilanda tsunami lagi tepatnya di daerah sekitar Pantai Pangandaran. Pada saat itu terjadi gempa bumi di dasar laut dengan kekuatan gempa sekitar 6,8 skala richter.

d. Banjir
Banjir merupakan luapan air yang melebihi batas, hal ini terjadi jika terjadi hujan secara terus menerus tanpa henti. Banjir
merupakan gejala alam yang sering melanda wilayah Indonesia. Peristiwa banjir bandang kembali menimpa ibu kota Jakarta bulan Februari 2007. Hampir seluruh wilayah Jabodetabek terendam air. Peristiwa alam ini menelan banyak korban jiwa. Beberapa korban yang mengungsi di berbagai penampungan mulai terserang penyakit.

e. Angin Topan
Angin topan merupakan pergerakan angin yang sangat kencang sehingga mampu memporak-porandakan benda-benda yang dilewatinya. Jika kekuatan angin topan tersebut besar akan mampu merobohkan rumah atau pohon-pohon yang besar. Di Indonesia terjadi pada awal tahun 2004 di daerah Batu Layar, Lombok, Nusa Tenggara Barat dan di Katon, Bali. Tahun 2006
terjadi topan Isobel yang semula hanya berupa bibit badai di sebelah selatan Kepulauan Nusa Tenggara kemudian bergerak
ke Australia.
f. Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan. Semakin curam kemiringan lereng satu kawasan, semakin besar kemungkinan terjadi longsor. Di Pulau Sumatra sering terjadi peristiwa tanah longsor yang menelan
korban harta benda dan jiwa.


2. Sebab-sebab Terjadinya Gejala Alam

Gejala alam di Indonesia terjadi karena berbagai sebab di antaranya wilayah Indonesia yang dilintasi oleh dua jalur pegunungan yaitu Pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania yang menyebabkan banyak gunung berapi. Aktivitas
gunung berapi menyebabkan terjadinya gempa vulkanik, sedangkan pergeseran lempeng benua menyebabkan gempa tektonik. Bila pusat gempa terjadi di lautan maka akan terjadi badai tsunami. Iklim di Indonesia menyebabkan angin musim yang kadangkadang bisa terjadi angin topan, sedangkan curah hujan yang terjadi menyebabkan banjir dan tanah longsor.

a. Gunung Meletus
Letusan gunung berapi terjadi apabila magma naik melintasi kerak bumi dan muncul di atas permukaan. Pada dasarnya, gunung berapi terbentuk saat pertama kali magma meletus ke permukaan. Setelah magma terbentuk, sebuah gunung berapi akan terus meletus selama masih banyak magma yang terkandung di dalamnya. Jarak antara satu letusan dengan letusan yang lain membutuhkan waktu yang relatif lama.

b. Gempa Bumi
Gempa bumi yang dibedakan menurut penyebab kejadiannya memiliki sebab masing-masing sesuai dengan nama dan jenis
gempa tersebut.

1) Gempa bumi tektonik
Gempa ini disebabkan oleh adanya pergeseran kerak bumi. Gempa bumi tektonik terjadi akibat pelepasan tenaga dari pergeseran lempeng-lempeng tektonik di permukaan bumi. Lempeng tektonik adalah suatu bagian kerak bumi yang sangat
keras. Di bawahnya terdapat lapisan bumi yang lebih lunak sehingga lempeng-lempeng ini seolah-olah terapung. Beberapa
ahli menyatakan bahwa lempengan-lempengan ini selalu bergerak menjauh, bergesekan, atau bertabrakan satu sama lain. Menurut para ahli geologi, Indonesia adalah gugusan pulau yang mengapung di kerak bumi yang dikepung oleh lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik.
2) Gempa bumi vulkanik
Gempa ini disebabkan adanya aktivitas gunung berapi yang akan meletus. Gempa bumi terjadi ketika gunung api akan meletus, pada saat letusan, dan beberapa waktu setelah letusan utama. Jadi, timbulnya gempa hanya ada di sekitar gunung berapi.
3) Gempa tanah runtuh
Gempa tanah runtuh adalah gempa yang mengiringi bagian gua yang roboh, misalnya gua kapur atau lorong pertambangan yang lapuk. Gempa ini hanya terjadi di sekitar runtuhnya tanah tersebut.
c. Tsunami
Tsunami adalah serangkaian gelombang yang terbentuk karena gempa atau letusan gunung berapi di bawah laut atau di daratan dekat pantai. Beberapa gelombang tsunami biasanya cukup kecil, tetapi bisa menjadi sangat besar hingga menyebabkan banjir dan kerusakan saat gelombang tersebut menghantam pantai. Nama tsunami diambil dari bahasa Jepang yang artinya gelombang pelabuhan. Tsunami tercipta saat permukaan dasar laut bergerak naik turun di sepanjang patahan selama gempa terjadi atau saat bagian gunung berapi yang meletus runtuh ke dalam laut. Tsunami juga tercipta saat gempa atau letusan terjadi di daratan dekat pantai. Saat terjadi gelombang tsunami di laut lepas, gelombang ini tidak lebih besar dari gelombang normal tetapi lebih cepat lajunya. Gelombang ini menyebar ke segala arah dengan kecepatan yang menakjubkan sekitar 800 km/jam. Seperti gelombang lainnya, ketika gelombang tsunami memasuki air dangkal, maka kecepatannya akan menurun tetapi ketinggiannya bertambah tinggi. Perlu kalian ingat lagi, bahwa gelombang tsunami ini melintas dengan sangat cepat. Ketika kecepatannya berkurang maka ketinggiannya naik secara dramatis hingga dapat membentuk dinding air yang begitu tinggi dan menghantam pantai. Beberapa gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian 30 hingga 50 meter. Ketinggian gelombang tsunami juga tergantung dari bentuk pantai dan kedalaman pantai. Tetapi kalian tidak perlu khawatir, tidak semua gempa dan letusan gunung berapi menyebabkan tsunami dan tidak semua tsunami berupa gelombang raksasa.
d. Banjir
Banjir merupakan luapan air yang melebihi batas. Hal ini terjadi jika terjadi hujan secara terus menerus tanpa henti dan dalam jangka waktu yang relatif lama. Selain itu, penyebab terjadinya banjir juga karena ulah manusia sendiri. Penebangan pohon-pohon di hutan secara liar, pembangunan vila-vila di pegunungan atau membuang sampah di sungai dapat menimbulkan bencana banjir. Pohon-pohon sangat berguna untuk menahan air hujan agar tidak langsung ke pemukiman. Akar-akar pohon akan menyerap air hujan sehingga air yang mengalir ke daratan sedikit. Jika tidak ada pohon di hutan maka air hujan langsung menuju ke pemukiman dalam jumlah besar sehingga air meluap. Begitu pula ketika sungai penuh dengan sampah dan banyak pemukiman kumuh di sekitarnya, maka sungai akan mengecil dan tidak mampu menampung debit air yang banyak dari pegunungan sehingga air meluap di pemukiman penduduk.

e. Angin Topan
Angin topan adalah udara yang bergerak dari tekanan udara maksimum ke tekanan udara minimum. Penyebab terjadinya
angin topan adalah karena adanya pergerakan udara yang sangat kencang. Tiupan angin topan mampu merobohkan berbagai bangunan dan merobohkan pohon.
f. Tanah Longsor
Longsor terjadi saat lapisan bumi paling atas dan bebatuan terlepas dari bagian utama gunung atau bukit. Hal ini biasanya
terjadi karena curah hujan yang tinggi, gempa bumi, atau letusan gunung api. Longsor dapat terjadi karena patahan alami dan karena faktor cuaca pada tanah dan bebatuan. Ketika longsor berlangsung lapisan teratas bumi mulai meluncur deras pada lereng. Jumlah tanah yang besar dari luncuran tanah dan lumpur inilah yang merusak rumah-rumah, menghancurkan bangunan yang kokoh dalam hitungan detik. Meskipun tanah longsor merupakan gejala alam tetapi ada kegiatan manusia yang mampu menyebabkan gejala alam tanah longsor. Seperti penebangan pepohonan secara liar di daerah lereng, penambangan bebatuan dan tanah yang mampu menimbulkan ketidakstabilan lereng, pemompaan dan pengeringan air tanah yang menyebabkan turunnya level air tanah.

Pengadilan Rakyat

Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum.

"Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini."

Pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung.

"Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?"
Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?"
"Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu sebagai ujung
tombak pencarian keadilan di negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini."
Pengacara muda itu tersenyum.
"Baik, kalau begitu, Anda mengerti maksudku."

"Tentu saja. Aku juga pernah muda seperti kamu. Dan aku juga berani, kalau perlu kurang ajar. Aku pisahkan antara urusan keluarga dan kepentingan pribadi dengan perjuangan penegakan keadilan. Tidak seperti para pengacara sekarang yang kebanyakan berdagang. Bahkan tidak seperti para elit dan cendekiawan yang cemerlang ketika masih di luar kekuasaan, namun menjadi lebih buas dan keji ketika memperoleh kesempatan untuk menginjak-injak keadilan dan kebenaran yang dulu diberhalakannya. Kamu pasti tidak terlalu jauh dari keadaanku waktu masih muda. Kamu sudah membaca riwayat hidupku yang belum lama ini ditulis di sebuah kampus di luar negeri bukan? Mereka menyebutku Singa Lapar. Aku memang tidak pernah berhenti memburu pencuri-pencuri keadilan yang bersarang di lembaga-lembaga tinggi dan gedung-gedung bertingkat. Merekalah yang sudah membuat kejahatan menjadi budaya di negeri ini. Kamu bisa banyak belajar dari buku itu."

Pengacara muda itu tersenyum. Ia mengangkat dagunya, mencoba memandang pejuang keadilan yang kini seperti macan ompong itu, meskipun sisa-sisa keperkasaannya masih terasa.

"Aku tidak datang untuk menentang atau memuji Anda. Anda dengan seluruh sejarah Anda memang terlalu besar untuk dibicarakan. Meskipun bukan bebas dari kritik. Aku punya sederetan koreksi terhadap kebijakan-kebijakan yang sudah Anda lakukan. Dan aku terlalu kecil untuk menentang bahkan juga terlalu tak pantas untuk memujimu. Anda sudah tidak memerlukan cercaan atau pujian lagi. Karena kau bukan hanya penegak keadilan yang bersih, kau yang selalu berhasil dan sempurna, tetapi kau juga adalah keadilan itu sendiri."

Pengacara tua itu meringis.
"Aku suka kau menyebut dirimu aku dan memanggilku kau. Berarti kita bisa bicara sungguh-sungguh sebagai profesional, Pemburu Keadilan."
"Itu semua juga tidak lepas dari hasil gemblenganmu yang tidak kenal ampun!"
Pengacara tua itu tertawa.
"Kau sudah mulai lagi dengan puji-pujianmu!" potong pengacara tua.
Pengacara muda terkejut. Ia tersadar pada kekeliruannya lalu minta maaf.

"Tidak apa. Jangan surut. Katakan saja apa yang hendak kamu katakan," sambung pengacara tua menenangkan, sembari mengangkat tangan, menikmati juga pujian itu, "jangan membatasi dirimu sendiri. Jangan membunuh diri dengan diskripsi-diskripsi yang akan menjebak kamu ke dalam doktrin-doktrin beku, mengalir sajalah sewajarnya bagaikan mata air, bagai suara alam, karena kamu sangat diperlukan oleh bangsamu ini."

Pengacara muda diam beberapa lama untuk merumuskan diri. Lalu ia meneruskan ucapannya dengan lebih tenang.

"Aku datang kemari ingin mendengar suaramu. Aku mau berdialog."
"Baik. Mulailah. Berbicaralah sebebas-bebasnya."

"Terima kasih. Begini. Belum lama ini negara menugaskan aku untuk membela seorang penjahat besar, yang sepantasnya mendapat hukuman mati. Pihak keluarga pun datang dengan gembira ke rumahku untuk mengungkapkan kebahagiannya, bahwa pada akhirnya negara cukup adil, karena memberikan seorang pembela kelas satu untuk mereka. Tetapi aku tolak mentah-mentah. Kenapa? Karena aku yakin, negara tidak benar-benar menugaskan aku untuk membelanya. Negara hanya ingin mempertunjukkan sebuah teater spektakuler, bahwa di negeri yang sangat tercela hukumnya ini, sudah ada kebangkitan baru. Penjahat yang paling kejam, sudah diberikan seorang pembela yang perkasa seperti Mike Tyson, itu bukan istilahku, aku pinjam dari apa yang diobral para pengamat keadilan di koran untuk semua sepak-terjangku, sebab aku selalu berhasil memenangkan semua perkara yang aku tangani.

Aku ingin berkata tidak kepada negara, karena pencarian keadilan tak boleh menjadi sebuah teater, tetapi mutlak hanya pencarian keadilan yang kalau perlu dingin danbeku. Tapi negara terus juga mendesak dengan berbagai cara supaya tugas itu aku terima. Di situ aku mulai berpikir. Tak mungkin semua itu tanpa alasan. Lalu aku melakukan investigasi yang mendalam dan kutemukan faktanya. Walhasil, kesimpulanku, negara sudah memainkan sandiwara. Negara ingin menunjukkan kepada rakyat dan dunia, bahwa kejahatan dibela oleh siapa pun, tetap kejahatan. Bila negara tetap dapat menjebloskan bangsat itu sampai ke titik terakhirnya hukuman tembak mati, walaupun sudah dibela oleh tim pembela seperti aku, maka negara akan mendapatkan kemenangan ganda, karena kemenangan itu pastilah kemenangan yang telak dan bersih, karena aku yang menjadi jaminannya. Negara hendak menjadikan aku sebagai pecundang. Dan itulah yang aku tentang.

Negara harusnya percaya bahwa menegakkan keadilan tidak bisa lain harus dengan keadilan yang bersih, sebagaimana yang sudah Anda lakukan selama ini."

Pengacara muda itu berhenti sebentar untuk memberikan waktu pengacara senior itu menyimak. Kemudian ia melanjutkan.

"Tapi aku datang kemari bukan untuk minta pertimbanganmu, apakah keputusanku untuk menolak itu tepat atau tidak. Aku datang kemari karena setelah negara menerima baik penolakanku, bajingan itu sendiri datang ke tempat kediamanku dan meminta dengan hormat supaya aku bersedia untuk membelanya."

"Lalu kamu terima?" potong pengacara tua itu tiba-tiba.
Pengacara muda itu terkejut. Ia menatap pengacara tua itu dengan heran.
"Bagaimana Anda tahu?"

Pengacara tua mengelus jenggotnya dan mengangkat matanya melihat ke tempat yang jauh. Sebentar saja, tapi seakan ia sudah mengarungi jarak ribuan kilometer. Sambil menghela napas kemudian ia berkata: "Sebab aku kenal siapa kamu."

Pengacara muda sekarang menarik napas panjang.
"Ya aku menerimanya, sebab aku seorang profesional. Sebagai seorang pengacara aku tidak bisa menolak siapa pun orangnya yang meminta agar aku melaksanakan kewajibanku sebagai pembela. Sebagai pembela, aku mengabdi kepada mereka yang membutuhkan keahlianku untuk membantu pengadilan menjalankan proses peradilan sehingga tercapai keputusan yang seadil-adilnya."

Pengacara tua mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti.
"Jadi itu yang ingin kamu tanyakan?"
"Antara lain."
"Kalau begitu kau sudah mendapatkan jawabanku."
Pengacara muda tertegun. Ia menatap, mencoba mengetahui apa yang ada di dalam lubuk hati orang tua itu.
"Jadi langkahku sudah benar?"
Orang tua itu kembali mengelus janggutnya.

"Jangan dulu mempersoalkan kebenaran. Tapi kau telah menunjukkan dirimu sebagai profesional. Kau tolak tawaran negara, sebab di balik tawaran itu tidak hanya ada usaha pengejaran pada kebenaran dan penegakan keadilan sebagaimana yang kau kejar dalam profesimu sebagai ahli hukum, tetapi di situ sudah ada tujuan-tujuan politik. Namun, tawaran yang sama dari seorang penjahat, malah kau terima baik, tak peduli orang itu orang yang pantas ditembak mati, karena sebagai profesional kau tak bisa menolak mereka yang minta tolong agar kamu membelanya dari praktik-praktik pengadilan yang kotor untuk menemukan keadilan yang paling tepat. Asal semua itu dilakukannya tanpa ancaman dan tanpa sogokan uang! Kau tidak membelanya karena ketakutan, bukan?"
"Tidak! Sama sekali tidak!"
"Bukan juga karena uang?!"
"Bukan!"
"Lalu karena apa?"
Pengacara muda itu tersenyum.
"Karena aku akan membelanya."
"Supaya dia menang?"

"Tidak ada kemenangan di dalam pemburuan keadilan. Yang ada hanya usaha untuk mendekati apa yang lebih benar. Sebab kebenaran sejati, kebenaran yang paling benar mungkin hanya mimpi kita yang tak akan pernah tercapai. Kalah-menang bukan masalah lagi. Upaya untuk mengejar itu yang paling penting. Demi memuliakan proses itulah, aku menerimanya sebagai klienku."
Pengacara tua termenung.
"Apa jawabanku salah?"
Orang tua itu menggeleng.

"Seperti yang kamu katakan tadi, salah atau benar juga tidak menjadi persoalan. Hanya ada kemungkinan kalau kamu membelanya, kamu akan berhasil keluar sebagai pemenang."

"Jangan meremehkan jaksa-jaksa yang diangkat oleh negara. Aku dengar sebuah tim yang sangat tangguh akan diturunkan."

"Tapi kamu akan menang."
"Perkaranya saja belum mulai, bagaimana bisa tahu aku akan menang."

"Sudah bertahun-tahun aku hidup sebagai pengacara. Keputusan sudah bisa dibaca walaupun sidang belum mulai. Bukan karena materi perkara itu, tetapi karena soal-soal sampingan. Kamu terlalu besar untuk kalah saat ini."

Pengacara muda itu tertawa kecil.
"Itu pujian atau peringatan?"
"Pujian."
"Asal Anda jujur saja."
"Aku jujur."
"Betul?"
"Betul!"

Pengacara muda itu tersenyum dan manggut-manggut. Yang tua memicingkan matanya dan mulai menembak lagi.
"Tapi kamu menerima membela penjahat itu, bukan karena takut, bukan?"

"Bukan! Kenapa mesti takut?!"
"Mereka tidak mengancam kamu?"
"Mengacam bagaimana?"
"Jumlah uang yang terlalu besar, pada akhirnya juga adalah sebuah ancaman. Dia tidak memberikan angka-angka?"

"Tidak."
Pengacara tua itu terkejut.
"Sama sekali tak dibicarakan berapa mereka akan membayarmu?"
"Tidak."
"Wah! Itu tidak profesional!"
Pengacara muda itu tertawa.
"Aku tak pernah mencari uang dari kesusahan orang!"
"Tapi bagaimana kalau dia sampai menang?"
Pengacara muda itu terdiam.
"Bagaimana kalau dia sampai menang?"
"Negara akan mendapat pelajaran penting. Jangan main-main dengan kejahatan!"
"Jadi kamu akan memenangkan perkara itu?"
Pengacara muda itu tak menjawab.
"Berarti ya!"
"Ya. Aku akan memenangkannya dan aku akan menang!"

Orang tua itu terkejut. Ia merebahkan tubuhnya bersandar. Kedua tangannya mengurut dada. Ketika yang muda hendak bicara lagi, ia mengangkat tangannya.

"Tak usah kamu ulangi lagi, bahwa kamu melakukan itu bukan karena takut, bukan karena kamu disogok."
"Betul. Ia minta tolong, tanpa ancaman dan tanpa sogokan. Aku tidak takut."

"Dan kamu menerima tanpa harapan akan mendapatkan balas jasa atau perlindungan balik kelak kalau kamu perlukan, juga bukan karena kamu ingin memburu publikasi dan bintang-bintang penghargaan dari organisasi kemanusiaan di mancanegara yang benci negaramu, bukan?"

"Betul."
"Kalau begitu, pulanglah anak muda. Tak perlu kamu bimbang.

Keputusanmu sudah tepat. Menegakkan hukum selalu dirongrong oleh berbagai tuduhan, seakan-akan kamu sudah memiliki pamrih di luar dari pengejaran keadilan dan kebenaran. Tetapi semua rongrongan itu hanya akan menambah pujian untukmu kelak, kalau kamu mampu terus mendengarkan suara hati nuranimu sebagai penegak hukum yang profesional."

Pengacara muda itu ingin menjawab, tetapi pengacara tua tidak memberikan kesempatan.
"Aku kira tak ada yang perlu dibahas lagi. Sudah jelas. Lebih baik kamu pulang sekarang. Biarkan aku bertemu dengan putraku, sebab aku sudah sangat rindu kepada dia."

Pengacara muda itu jadi amat terharu. Ia berdiri hendak memeluk ayahnya. Tetapi orang tua itu mengangkat tangan dan memperingatkan dengan suara yang serak. Nampaknya sudah lelah dan kesakitan.

"Pulanglah sekarang. Laksanakan tugasmu sebagai seorang profesional."
"Tapi..."

Pengacara tua itu menutupkan matanya, lalu menyandarkan punggungnya ke kursi. Sekretarisnya yang jelita, kemudian menyelimuti tubuhnya. Setelah itu wanita itu menoleh kepada pengacara muda.
"Maaf, saya kira pertemuan harus diakhiri di sini, Pak. Beliau perlu banyak beristirahat. Selamat malam."

Entah karena luluh oleh senyum di bibir wanita yang memiliki mata yang sangat indah itu, pengacara muda itu tak mampu lagi menolak. Ia memandang sekali lagi orang tua itu dengan segala hormat dan cintanya. Lalu ia mendekatkan mulutnya ke telinga wanita itu, agar suaranya jangan sampai membangunkan orang tua itu dan berbisik.

"Katakan kepada ayahanda, bahwa bukti-bukti yang sempat dikumpulkan oleh negara terlalu sedikit dan lemah. Peradilan ini terlalu tergesa-gesa. Aku akan memenangkan perkara ini dan itu berarti akan membebaskan bajingan yang ditakuti dan dikutuk oleh seluruh rakyat di negeri ini untuk terbang lepas kembali seperti burung di udara. Dan semoga itu akan membuat negeri kita ini menjadi lebih dewasa secepatnya. Kalau tidak, kita akan menjadi bangsa yang lalai."

Apa yang dibisikkan pengacara muda itu kemudian menjadi kenyataan. Dengan gemilang dan mudah ia mempecundangi negara di pengadilan dan memerdekaan kembali raja penjahat itu. Bangsat itu tertawa terkekeh-kekeh. Ia merayakan kemenangannya dengan pesta kembang api semalam suntuk, lalu meloncat ke mancanegara, tak mungkin dijamah lagi. Rakyat pun marah. Mereka terbakar dan mengalir bagai lava panas ke jalanan, menyerbu dengan yel-yel dan poster-poster raksasa. Gedung pengadilan diserbu dan dibakar. Hakimnya diburu-buru. Pengacara muda itu diculik, disiksa dan akhirnya baru dikembalikan sesudah jadi mayat. Tetapi itu pun belum cukup. Rakyat terus mengaum dan hendak menggulingkan pemerintahan yang sah.

Pengacara tua itu terpagut di kursi rodanya. Sementara sekretaris jelitanya membacakan berita-berita keganasan yang merebak di seluruh wilayah negara dengan suaranya yang empuk, air mata menetes di pipi pengacara besar itu.

"Setelah kau datang sebagai seorang pengacara muda yang gemilang dan meminta aku berbicara sebagai profesional, anakku," rintihnya dengan amat sedih, "Aku terus membuka pintu dan mengharapkan kau datang lagi kepadaku sebagai seorang putra. Bukankah sudah aku ingatkan, aku rindu kepada putraku. Lupakah kamu bahwa kamu bukan saja seorang profesional, tetapi juga seorang putra dari ayahmu. Tak inginkah kau mendengar apa kata seorang ayah kepada putranya, kalau berhadapan dengan sebuah perkara, di mana seorang penjahat besar yang terbebaskan akan menyulut peradilan rakyat seperti bencana yang melanda negeri kita sekarang ini?" ***

Pengertian Sepak bola


(Pengertian Permainan Sepak Bola Beserta Peraturannya) – Sepak bola merupakan contoh olah raga permainan bola bersar, untuk memenangkan permainan harus ada strategi yang diterapkan, ada beberapa strategi, penyerangan dan pertahanan dengan pola yang biasa diterapkan setiap kesebelasan dalam pertandingan.
• Pola Penyerangan
Tujuan pola penyerangan adalah untuk memasukkan bola kegawang lawan, oleh karena itu diperlukan strategi dan teknik penyerangan.
• Pola Pertahanan
Tujuan pola pertahanan adalah untuk memberikan perlawanan terhadap lawan agar tidak tercipta gol (Gawang kemasukan bola dari lawan)
Peraturan-peraturan permainan sepak bola
• Bentuk lapangan sepak bola harus empat persegi panjang, dengan ukuran panjang 100-110 M dan lebar 64-75M.
• Seragam dalam permainan sepak bola sangat diperlukan untuk membedakan antara kawan dan lawan, setiap tim terdiri atas 11 orang di tambah 5 orang pemain cadangan.
• Lama pertandingan sepak bola 90 menit, terbagi dalam 2 babak. Babapk pertama memakan waktu 45 menit, waktu istirahat 15 menit dilanjutkan babak kedua selama 45 menit.
• Seorang pemain tidak diperbolehkan memakai perlengkapan yang dapat membahayakan orang lain seperti:
a. Memakai sepatu yang mudah lepas
b. Memakai gelang, kalung, cincin, dan anting.
c. Berkuku panjang
• Adapun peraturan pertandingan sebagai berikut:
a. Permulaan Permainan
Pada permulaan permainan, pemilihan tempat / gawang dan tendangan permulaan / kick off harus dengan undian. Kesebelasan yang menang undian boleh melakukan tendangan permulaan yang dimulai dari titik tengah lapangan setelah wasit memberikan isyarat / membunyikan peluit.
b. Waktu Bermain
Selama pertandingan berjalan, tidak seorangpun pemain diperbolehkan meninggalkan lapangan pertandingan tanpa seizin / diketahui oleh pemimpin pertandingan (Wasit) kecuali pemain yang membutuhkan perawatan kesehatan atau cedera. Para pemain boleh meninggalkan lapangan dalam kondisi:
1) Throw in untuk melempar bola ke dalam.
2) Corner Kick / tendangan sudut
3) Terdorong ke luar
4) Untuk membetulkan tali sepatu
5) Menghindar dari perangkap Off Side.
Wasit memiliki wewenang mengambil tindakan selama memimpin pertandingan hingga selesai, antara lain:
a. Memberi teguran kepada pemain
b. Memberikan peringatan kepada pemain
c. Mengeluarkan permain dari lapangan
d. Memberikan hukuman bagi pemain yang melanggar
e. Menghentikan pertandingan untuk sementara / seterusnya

Internet

PENGERTIAN INTERNET Internet (inter-network)dapat diartikan jaringan computer luas yang menghubungkan pemakai computer satu computer dengan computer lainnya dan dapat berhubungan dengan computer dari suatu Negara ke Negara di seluruh dunia ,dimana didalamnya terdapat berbagai aneka ragam informasi Fasilitas layanan internet Browsing atau surfing Yaitu kegiatan “berselancar” di internet .kegiatan ini dapat di analogikan layaknya berjalan –jalan di mal sambil melihat –lihat ke took-tokotanpa membeli apapun. Elektronik mail(E-mail) Fasilitas ini digunakan untuk berkirim surat /dengan orajng lain ,tanpa mengenal batas ,waktu,ruang bahkan birokrasi Searching Yaitu kegiatan mencari data atau informasi tertentu di internet Catting fasilitas ini digunakan untuk berkomunikasi secara langsung dengan orang lain di internet.pada umumnya fasilitas ini sering digunakan untuk bercakap-cakap atau ngobrol di internet world wide web(WWW) dengan world wide web(WWW) ini anda dapat mengambil, memformat ,dan menampilkan informasi (termasuk teks ,audio, grafik dan video) dengan menggunakan hypertekxt links Mailing list Fasilitas ini digunakan untuk berdiskusi secara elektronik dengan menggunakan E-mail.mailing list ini digunakan untuk bertukar infomasi ,pendapat dan lain sebagainya . Newsgroup Fasilitad ini digunakan untuk berkoferensi jarak jauh ,sehingga anda dapatmenyampaikan pendapat dan tanggapan dalam internet . Download Adalah proses mengambil file dari computer lain melalui internet ke komputer kita. Upload Adalah proses meletakkan file dari computer kita ke computer lain melalui internet File transfer protocol (FTP) Fasilitas ini digunakan untuk melakukan pengambilan arsip atau file secara elektroniok atau transfer file dari satu computer ke computer lain di internet .beberapa di internet telah tersedia file atau dokumentyang siap[ untuk diduplikat oleh orang lain secara gratis . Telnet fasilitas ini digunakan untuk masuk ke system computer tertentu dan bekerja pada system komputer lain. Ghoper Fasilitas ini digunakan untuk menempatkan informasi yang di simpan pada internet servers dengan menggunakan hirarkhi dan anda dapat mengambil informasi tersebut

Wayne Rooney

Wayne Rooney
Rooney bermain untuk Manchester United
Informasi Pribadi
Nama lengkap Wayne Mark Rooney
Tanggal kelahiran 24 Oktober 1985 (umur 25)
Tempat kelahiran Croxteth, Liverpool, Inggris
Tinggi 1.78 m (5 ft 10 in)
Posisi bermain Penyerang
Informasi klub
Klub saat ini Manchester United
Nomor 10
Karier junior
19962002 Everton
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
2002–2004 Everton 67 (15)
2004–kini Manchester United 217 (102)
Tim nasional
2002 Inggris U-19 1 (0)
2003–kini Inggris 70 (26)
Wayne Rooney (lahir di Croxteth, Liverpool, Inggris, 24 Oktober 1985; umur 25 tahun) merupakan seorang pemain sepak bola Inggris yang berposisi sebagai penyerang. Ia saat ini bermain di Manchester United dan menggunakan nomor punggung 10. Ia juga bermain untuk tim nasional Inggris, dan menggunakan nomor punggung 9.

Klub

Sebelum bermain untuk Manchester United, Wayne Rooney bermain di Everton. Ia telah bermain selama 65 kali di Everton dan mencetak 15 gol selama 2 tahun kariernya di Everton.

Internasional

 Wayne Rooney telah bermain 61 kali untuk tim nasional Inggris dan telah mencetak 25 gol.

Cristiano Ronaldo biography

Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo in Real Madrid 2.jpg
Ronaldo playing for Real Madrid
Personal information
Full name Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro
Date of birth 5 February 1985 (1985-02-05) (age 26)
Place of birth Funchal, Madeira, Portugal
Height 1.86 m (6 ft 1 in)[1]
Playing position Winger
Striker
Club information
Current club Real Madrid
Number 7
Youth career
1993–1995 Andorinha
1995–1997 Nacional
1997–2001 Sporting CP
Senior career*
Years Team Apps (Gls)
2001–2003 Sporting CP 25 (3)
2003–2009 Manchester United 196 (84)
2009– Real Madrid 63 (66)
National team
2001–2002 Portugal U17 9 (6)
2003 Portugal U20 5 (1)
2002–2003 Portugal U21 6 (3)
2004 Portugal U23 3 (1)
2003– Portugal 80 (26)

Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro, OIH, (Portuguese pronunciation: [kɾɨʃtiˈɐnu ʁuˈnaɫdu]; born 5 February 1985),[2] commonly known as Cristiano Ronaldo, is a Portuguese footballer who plays as a winger or striker for Spanish La Liga club Real Madrid and is the captain of the Portuguese national team. Ronaldo is the most expensive player in football history after moving from Manchester United to Real Madrid in a transfer deal worth £80 million (€94m, US$132m). In addition, his contract with Real Madrid, in which he is to be paid £11 million per year over the following six years, makes him the highest-paid football player in the world,[3] and values him at €1 billion as per his buyout clause.[4]
Ronaldo began his career as a youth player for Andorinha, where he played for two years, then moved to Nacional. In 1997, he made a move to Portuguese giants Sporting Clube de Portugal. Ronaldo's precocious talent caught the attention of Manchester United manager Alex Ferguson and signed the 18-year-old for £12.24 million in 2003. The following season, Ronaldo won his first club honour, the FA Cup and played at Euro 2004 with Portugal. Ronaldo scored his first international goal in the opening game of the tournament against Greece, although Greece won 2–1. Portugal reached the final, which they again lost to Greece.
Ronaldo was the first player to win all four main PFA and FWA awards, doing so in 2007. In 2008, Ronaldo won the Champions League with United, was named best forward and player of the tournament and was the competition's top goalscorer as well as winning the European Golden Shoe, becoming the first winger to do so, and topping the Premier League Golden Boot award. He won three of the four main PFA and FWA trophies, only missing the PFA Young Player of the Year, and was named the FIFPro, World Soccer and Onze d'Or Footballer of the Year[5][6][7] and the FIFA World Player of the Year, in addition to becoming Manchester United's first Ballon d'Or winner in 40 years.[8] Ronaldo holds the distinction of being the first player to win the FIFA Puskás Award, an honour handed by FIFA to the best goal of the year. He scored that goal from 40 yards out against FC Porto in a UEFA Champions League quarter-final match, while playing for Manchester United.[9] Three-time Ballon d'Or winner Johan Cruyff said in an interview on 2 April 2008, "Ronaldo is better than George Best and Denis Law, who were two brilliant and great players in the history of United."[10]
On 15 May 2011, Ronaldo became the highest goalscorer in a season in the history of Real Madrid with 51 goals, surpassing the club's previous high of 49 by Ferenc Puskás. He would later finish the season with a total of 53 goals, making him the first Real Madrid player to ever reach and surpass 50 goals in a season. Six days later, Ronaldo broke the record of most goals ever scored in a season in La Liga with 40, surpassing Telmo Zarra's mark established in 1951 and Hugo Sanchez's mark matched in 1990. Ronaldo also broke Zarra's record of most goals per minute, with a goal scored every 70.7 minutes. The newspaper Marca, the official deliverer of the Pichichi Trophy (the top La Liga goalscorer award), claimed that Ronaldo scored 41 goals. By doing so, he won the European Golden Shoe award once again, becoming the first player to win the trophy in two different championships.

Early life

Ronaldo was born in Santo António, a neighbourhood of Funchal, Madeira, the youngest child of Maria Dolores dos Santos Aveiro, a cook, and José Dinis Aveiro, a municipal gardener.[11] His second given name "Ronaldo" was chosen after then-U.S. president Ronald Reagan, who was his father's favourite actor.[12] He has one older brother, Hugo, and two older sisters, Elma and Liliana Cátia.[2] His great-grandmother Isabel da Piedade was from Cape Verde.[13]

Club career

Early career

At the age of eight, Ronaldo played for amateur team Andorinha, where his father was the kit man. In 1995, Ronaldo signed with local club Nacional, and, after a title-winning campaign, he went on a three-day trial with Sporting CP, who subsequently signed him for an undisclosed sum.[14]

Sporting CP

Ronaldo joined Sporting's other youth players who trained at the Academia Sporting, the club's football academy, in Alcochete. He became the only player ever to play for Sporting's under-16, under-17, under-18, B-team, and the first team, all within one season.[15] He scored two goals in his league debut on 7 October 2002, which Sporting CP won 3–0 against Moreirense, while featuring for Portugal in the 2002 European Under-17 Championship.[16]
When he was 15, Ronaldo was diagnosed with a racing heart, a condition that might have forced him to give up playing football. The Sporting staff were made aware of the condition and Ronaldo's mother gave her authorisation for him to go into hospital. While there, he had an operation in which a laser was used to cauterise the area of his heart that was causing the problem. The surgery took place in the morning and Ronaldo was discharged from hospital by the end of the afternoon; he resumed training only a few days later.[17]
He was first spotted by then-Liverpool manager Gérard Houllier at the age of 16, but Liverpool declined to take him on because they decided he was too young and needed some time to develop his skills.[18] However, he came to the attention of Manchester United manager Alex Ferguson in the summer of 2003, when Sporting defeated United 3–1 in the inauguration of the Estádio José Alvalade in Lisbon. Ronaldo's performance impressed the Manchester United players, who urged Ferguson to sign him.[19]

Manchester United

2003–2006

Ronaldo with Manchester United in April 2006
Ronaldo became Manchester United's first-ever Portuguese player when he signed for €15 million[20] (£12.24 million) after the 2002–03 season.[21] He requested the number 28 (his number at Sporting), as he did not want the pressure of living up to the expectation linked to the number 7 shirt, which had previously been worn by players such as George Best, Bryan Robson, Eric Cantona, and David Beckham. "After I joined, the manager asked me what number I'd like. I said 28. But Ferguson said 'No, you're going to have No. 7,' and the famous shirt was an extra source of motivation. I was forced to live up to such an honour."[22]
Ronaldo made his team debut as a 60th-minute substitute in a 4–0 home victory over Bolton Wanderers. He scored his first goal for Manchester United with a free kick in a 3–0 win over Portsmouth on 1 November 2003. Ronaldo ended his first season in English football by scoring the opening goal in United's 3–0 FA Cup final victory over Millwall.[23]
He scored United's 1000th Premier League goal on 29 October 2005 in a 4–1 loss to Middlesbrough.[24] He scored ten goals in all competitions, and fans voted him to his first FIFPro Special Young Player of the Year award in 2005.
He was sent off in the Manchester derby at the City of Manchester Stadium on 14 January 2006 (a game which United lost 3–1) for kicking City's former United player Andrew Cole.[25]
Ronaldo won his second trophy in English football in the 2005–06 season, scoring the third goal in Manchester United's 4–0 Football League Cup final victory over Wigan Athletic.[26]

2006–2009

Ronaldo with United during their 2006–2007 season.
The 2006–2007 season proved to be the breakout year for Ronaldo, as he broke the 20 goal barrier for the first time and picked up his first league title with Manchester United.
In November and December 2006, Ronaldo received consecutive Barclays Player of the Month honours, becoming only the third player in Premier League history to do so after Dennis Bergkamp in 1997 and Robbie Fowler in 1996.[27][28] He scored his 50th Manchester United goal against city rivals Manchester City on 5 May 2007 as United claimed their first Premier League title in four years, and he was voted into his second consecutive FIFPro Special Young Player of the Year award at the end of the year.
Despite rumours circulating in March 2007 that Real Madrid were willing to pay an unprecedented €80 million (£54 million) for Ronaldo,[29] he signed a five-year, £120,000-a-week (£31 million total) extension with United on 13 April, making him the highest-paid player in team history.[30][31]
Ronaldo amassed a host of personal awards for the season. He won the PFA Players' Player of the Year and PFA Young Player of the Year awards, joining Andy Gray (in 1977) as the only players to receive this honour.[32] In April, he completed the treble by winning the PFA Fans' Player of the Year. Ronaldo was also one of eight Manchester United players named in the 2006–07 PFA Premier League Team of the Year.
Ronaldo (centre) and Rio Ferdinand celebrating a goal
Ronaldo's 2007–08 season began with a red card for a headbutt on Portsmouth player Richard Hughes during United's second match of the season, for which he was punished with a three-match ban.[33] Ronaldo said he had "learned a lot" from the experience and would not let players "provoke" him in the future.[34] After scoring the only goal in a Champions League away match against Sporting, Ronaldo also scored the injury-time winner in the return fixture as Manchester United topped their Champions League group.[35]
He finished as the runner-up to Kaká for the 2007 Ballon d'Or,[36] and was third in the running for the FIFA World Player of the Year award, behind Kaká and Lionel Messi.[37]
Ronaldo scored his first hat trick for Manchester United in a 6–0 win against Newcastle United at Old Trafford on 12 January 2008, bringing Manchester United up to the top of the Premier League table.[38] He scored his twenty-third league goal of the season in a 2–0 win against Reading, equalling his entire total for the 2006–07 season.[39] During a 1–1 Champions League first knockout round draw against Lyon on 20 February, an unidentified Lyon supporter continuously aimed a green laser at Ronaldo and United teammate Nani, prompting an investigation by UEFA.[40] One month later, Lyon were fined CHF5,000 (£2,427) for the incident.[41]
On 19 March 2008, Ronaldo captained United for the first time in his career in a home win over Bolton, scoring both goals in the 2–0 victory.[42] The second of the goals was his 33rd of the campaign, which set a new club single-season scoring record by a midfielder and thus topped George Best's forty-year-old total of 32 goals in the 1967–68 season.[43] Ronaldo scored another brace in a 4–0 win over Aston Villa on 29 March, which at the time gave him 35 goals in 37 domestic and European matches as both a starter and substitute. Ronaldo's scoring streak was rewarded with his becoming the first winger to win the 2007–08 European Golden Shoe, finishing eight points ahead of Mallorca's Dani Güiza.[44]
In the 2007–08 Champions League final on 21 May against league rivals Chelsea, Ronaldo scored the opening goal after 26 minutes, which was negated by a Chelsea equaliser in the 45th minute as the match ended 1–1 after extra time. His misfire in the penalty shoot-out put Chelsea in position to win the trophy, but John Terry shot wide right after slipping on the pitch surface, and Manchester United emerged victorious 6–5 on penalties. Ronaldo was named the UEFA Fans' Man of the Match,[45] and wrapped up the campaign with a career-high 42 goals in all competitions, falling four short of Denis Law's team-record mark of 46 in the 1963–64 season.
Ronaldo and Manchester United against Albert Riera and rivals Liverpool.
On 5 June 2008, Sky Sports reported that Ronaldo had expressed an interest in moving to Real Madrid if they offered him the same amount of money the team had allegedly promised him earlier in the year.[46] Manchester United filed a tampering complaint with FIFA on 9 June over Madrid's alleged pursuit of Ronaldo, but FIFA declined to take any action.[47][48] Speculation that a transfer would happen continued until 6 August, when Ronaldo confirmed that he would stay at United for at least another year.[49]
Ronaldo underwent ankle surgery at the Academic Medical Center in Amsterdam on 7 July.[50] He returned to action on 17 September in United's UEFA Champions League goalless group-stage draw with Villarreal as a substitute for Park Ji-Sung,[51] and scored his first overall goal of the season in a 3–1 League Cup third round win over Middlesbrough on 24 September.
In a 5–0 win over Stoke City on 15 November 2008, Ronaldo scored his 100th and 101st goals in all competitions for Manchester United, both from free kicks.[52] The goals also meant that Ronaldo had now scored against each of the other 19 teams in the Premier League at the time.[53] On 2 December, Ronaldo became Manchester United's first Ballon d'Or recipient since George Best in 1968. He finished with 446 points, 165 ahead of runner-up Lionel Messi.[54] He was awarded the Silver Ball after finishing with two goals as United won the Club World Cup on 19 December.[55]
On 8 January 2009, Ronaldo was uninjured in a single-car accident in which he wrote off his Ferrari 599 GTB Fiorano in a tunnel along the A538 near Manchester Airport. A breathalyser test he gave to police officers at the scene was negative, and he attended training later that morning.[56] Four days later, he became the first Premier League player ever to be named the FIFA World Player of the Year, in addition to being the first Portuguese player to win the award since Luís Figo in 2001.[57]
Ronaldo scored his first Champions League goal of the season, and first since the final against Chelsea, in a 2–0 victory over Internazionale that sent United into the quarter-finals.[58] In the second leg against Porto, Ronaldo scored a 40-yard game-winning goal as United advanced to the semi-finals. He later called it the best goal he had ever scored.[59][60] Ronaldo participated in his second consecutive Champions League final, but made little impact in United's 2–0 loss to Barcelona. He finished with 53 appearances in all competitions, which was four higher than the previous year, but scored sixteen fewer goals (26) than his career-best total of 42 from the previous season.
On 11 June, Manchester United accepted an unconditional offer of £80 million from Real Madrid for Ronaldo after it was revealed that he again had expressed his desire to leave the club.[61] It was confirmed by a representative of the Glazer family that the sale was fully condoned by Ferguson.[62] When Ronaldo had eventually completed his transfer to Real, he expressed his gratitude towards Ferguson for helping him develop as a player, saying, "He's been my father in sport, one of the most important factors and most influential in my career."[63]

Real Madrid

2009–10 season

Ronaldo and Real Madrid against Diego Forlán and city rivals Atlético Madrid.
On 26 June 2009, Real Madrid confirmed that Ronaldo would join the club on 1 July 2009 from Manchester United for £80 million,[64] after agreeing terms and signing a six-year contract.[65] Ronaldo's contract is worth €11 million per year[3] and it has a €1 billion buy-out clause.[66] He was presented to the world media as a Real Madrid player on 6 July,[67] where he was handed the number 9 jersey.[68] The shirt was presented to him by Madrid legend Alfredo Di Stéfano.[69] Ronaldo was welcomed by 80,000 fans at his presentation at the Santiago Bernabéu Stadium, surpassing Diego Maradona's record of 75,000 fans when he was presented in Italy, after he was transferred from Barcelona to Napoli in 1984.[70]
Ronaldo made his Madrid debut on 21 July in a 1–0 win over Shamrock Rovers. His first goal came one week later with a penalty in Madrid's 4–2 LDU Quito.[71] On 29 August, Ronaldo capped his La Liga debut with a goal, scoring Real's second from the penalty spot in a 3–2 home win against Deportivo La Coruña.[72] On 15 September, Ronaldo scored two free-kicks in a 5–2 away victory over Zürich, his first Champions League goals for Real.[73] He broke a Madrid club record when he scored in a league match against Villarreal and thus became the first ever player to score in his first four La Liga appearances.[74]
An ankle injury suffered on 10 October, while Ronaldo was on international duty with Portugal against Hungary,[75] kept him out until 25 November, which in turn caused him to miss both of Madrid's Champions League group stage matches against Milan. Ronaldo made his first post-injury start in a 1–0 El Clásico defeat to Barcelona on 29 November. On 6 December, he was sent off for the first time in his Madrid career in Madrid's 4–2 victory against Almería, a match which also saw him miss a penalty. He was carded first for removing his shirt during a goal celebration, then for kicking out at an opponent three minutes later.[76] Ronaldo and Gonzalo Higuaín scored 53 league goals during the course of the season and became Real's highest scoring league duo in their history.[77]

2010–11 season

Ronaldo and Real Madrid against Gareth Bale and Tottenham in the UEFA Champions League.
With the departure of Raúl during the summer of 2010, Ronaldo was handed the No. 7 jersey for Real Madrid.[78] On 23 October 2010, Ronaldo scored four goals against Racing de Santander,[79] the most goals he has ever scored in a single match.[80] This completed a goalscoring run of six consecutive matches (three in La Liga, one in the Champions League, and two for Portugal) in which Ronaldo scored in each match, totalling 11 goals, which is the most Ronaldo has scored in a single month. Before Real Madrid's 5–0 defeat by Barcelona at the Camp Nou, Ronaldo scored his second La Liga hat-trick of the season in a 5–1 win over Athletic Bilbao.[81] His final match of the calendar year saw him score a hat-trick in a 8–0 trashing of Levante in the Copa del Rey.[82]
Ronaldo began the 2011 with a very promising outlook, especially after Real Madrid acknowledged he had broken numerous goalscoring records, previously settled and held by classic players such as Alfredo Di Stéfano, Hugo Sánchez, and Manuel Alday.[83][84] Ronaldo began his scoring spree by scoring two vital goals in a tight 3–2 victory away to Getafe.[85] He then consolidated his massive performances by scoring a hat-trick and assisting Kaká to score his first league goal after his return from injury, in a 4–2 victory over Villareal on 9 January. One game away from the middle of the season, Ronaldo had a very clear chance of breaking Telmo Zarra's and Hugo Sánchez's record of 38 League goals in a single season, since he was the league's top scorer with 22 goals, above Lionel Messi.[86][87] However, shortly after, Ronaldo experienced the biggest goal drought in his entire career, scoring only 2 goals in more than a month. During this period, Real Madrid acknowledged to have hit the crossbar more than 12 times in the season, most of the shots belonging to Ronaldo and almost all having happened during crucial moments in drawn matches.[88] Ronaldo then made a massive comeback by scoring a hat-trick in a 7–0 trashing of Málaga on 3 March 2011, but was affected by a muscle injury at the end of the match, which forced him to spend 10 days on the sidelines.
In April he made another massive comeback from injury, sustaining a three-game scoring streak (including 2 goals in Champions League quarter-finals against Tottenham Hotspur), thus arriving to the first of a historical series of four El Clásico encounters two goals short of breaking his personal record of 42 goals in all competitions in a single season, achieved at Manchester United in the 2007–08 season.
During the second league edition of El Clásico, Ronaldo scored from the penalty spot and took his tally to 41 goals, also taking his scoring streak to four games. On 20 April, Ronaldo scored the winning goal against Barcelona in the 103rd minute of the Copa del Rey final.[89] This goal would later be chosen as both Ronaldo's and Real Madrid's best goal in the season by several fan polls, including those of Marca[90] and Real Madrid's website.[91] 7 May saw Real travel to the Ramón Sánchez Pizjuán to take on Sevilla, where Ronaldo led the thrashing of a woeful Andalusian side, scoring four goals in a 6–2 victory. These four goals took him to 46 for the season which surpassed his previous record of 42 in a season playing for Manchester United.[92] Three days later he reached 49 goals for the season, by scoring another hat-trick in a 4–0 home win against Getafe. On 15 May, after scoring 2 free-kick goals in a 3–1 win over Villarreal, he equalled the La Liga record with most goals in a season with 38, a record previously held by Telmo Zarra and Hugo Sánchez.
On 21 May, he scored two goals in the last league match of the season against Almería, taking his Pichichi total to 41, and La Liga total to 40, becoming the first and only player to score 40 or more goals in a La Liga season. By doing this, he won the European Golden Shoe award once again, becoming the first player to win the trophy in two different leagues. The sports newspaper Marca, who awards the Pichichi Trophy, included the goal scored on 18 September 2010 to Real Sociedad in Ronaldo's goal count, which some sources attribute to Pepe while others attribute to Ronaldo. Should this goal be granted to Ronaldo, his goal count in the Pichichi Trophy would tally 41 goals. However, careless of this goal polemic, Ronaldo's record-breaking figures became a source of major attention from public media, something that granted Ronaldo awards like Sports Illustrated XI,[93] rating him as one of the world's best footballers.

2011–12 season

Real Madrid's pre-season began with a 4–1 victory over MLS team Los Angeles Galaxy,[94] with goals from Callejón, Joselu, Ronaldo, and Benzema.[95] Four days later Ronaldo scored a second half hat-trick in a 3–0 win against Guadalajara.

International career

Ronaldo playing against Brazil
Ronaldo earned his first cap for Portugal in a 1–0 victory against Kazakhstan on 20 August 2003.[96]

Euro 2004

He was called up for Euro 2004,[97] scoring in a 2–1 group stage loss to eventual champions Greece[98] and in a 2–1 semi-final win over the Netherlands.[99] He was named in the team of the tournament despite finishing with only two goals.[100] He also represented Portugal at the 2004 Summer Olympics.[101][102]

2006 World Cup

Ronaldo was the second-highest scorer in FIFA World Cup qualification in the European zone with seven goals,[100] and scored his first World Cup goal against Iran with a penalty kick.[103]
During a quarter-final match against England on 1 July 2006, Ronaldo's United teammate Wayne Rooney was sent off for stamping on Portugal defender Ricardo Carvalho. The English media speculated that Ronaldo had influenced referee Horacio Elizondo's decision by aggressively complaining, after which he was seen in replays winking at the Portuguese bench following Rooney's dismissal. After the match, Ronaldo insisted that Rooney was a friend and that he was not pushing for Rooney to be sent off.[104] On 4 July, Elizondo clarified that the red card was due to Rooney's infraction and not the fracas between Rooney and Ronaldo that followed.[105]
The angry reaction from the English press caused Ronaldo to consider leaving United,[106] and he allegedly told Spanish sports daily Marca that he wished to move to Real Madrid.[107] In response to the speculation, Ferguson sent Portuguese assistant manager Carlos Queiroz to speak to Ronaldo in attempt to change his mind, a sentiment that was shared by Rooney.[108][109] Ronaldo stayed, and signed his new five-year extension in April 2007.[110]
Ronaldo was booed during Portugal's semi-final defeat to France,[111] and missed out on the competition's Best Young Player award due to a negative e-mail campaign from England fans.[112] Though the online vote only affected the nomination process, FIFA's Technical Study Group awarded the honour to Germany's Lukas Podolski, citing Ronaldo's behaviour as a factor in the decision.[113]

Post-World Cup

One day after his 22nd birthday, Ronaldo captained Portugal for the first time in a friendly against Brazil on 6 February 2007.[114] This move was in honour of Portuguese Football Federation president Carlos Silva, who had died two days earlier. Portugal coach Luiz Felipe Scolari explained, "Mr. Silva asked me to make [Ronaldo] captain as a gesture... [he] is too young to be captain, but Mr. Silva asked me, and now he is no longer with us."[115]

Euro 2008

Ronaldo scored eight goals in Portugal's UEFA Euro 2008 qualifying campaign,[116] behind Poland's Ebi Smolarek, but finished with only one goal in the tournament as Portugal were eliminated in the quarter-finals by Germany.[117] When Carlos Queiroz was named Portugal's new coach in July 2008,[118] he appointed Ronaldo as team captain.[119]

2010 World Cup

On 15 June 2010, in Portugal's opening World Cup match against Côte d'Ivoire, Ronaldo was tackled by right-back Guy Demel, which led to an argument and both being booked. The next day, Portugal contacted FIFA to suggest that Ronaldo's yellow card be rescinded since he was "pulled into" the confrontation after having already moved away from the spot where he was tackled, but the appeal was rejected.[120]
Ronaldo failed to make an impact in the World Cup; after going scoreless in the qualifiers, his only goal came in Portugal's 7–0 group stage thrashing of North Korea on 21 June,[121] which marked his first international goal in 16 months.[122] Portugal were ultimately eliminated by Spain in the Round of 16.