Selamat Datang

Selamat datang di blog ini semoga anda tertarik di blog ini dan jangan lupa tambahkan komentar ya.dan jadi member di grup ini .Selamat menikmati

Laman

Selasa, 13 Maret 2012

10 Lapangan berstandar internasional di Indonesia



1. Gelora Bung Karno

Kota: Jakarta, DKI Jakarta
Dibangun: 8 Februari 1960 (Renovasi 2007)
Kandang: Tim Nasional Indonesia dan Persija Jakarta
Kapasitas: 88.083 orang
Tipe Stadion: Stadion Sepakbola Lama
Kategori: A

Sejarah Singkat
Gelanggang Olahraga (Gelora) Bung Karno adalah sebuah komplek olahraga serbaguna di Senayan, Jakarta. Komplek olahraga ini dinamai untuk menghormati Soekarno, presiden pertama Indonesia, yang merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan komplek olahraga ini. Dalam rangka de-Soekarnoisasi pada masa Orde Baru, nama komplek olahraga ini diubah menjadi Istora Senayan. Setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998, nama komplek olahraga ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No.7 Tahun 2001.
Dengan kapasitas sekitar 100.000 orang, stadion yang mulai dibangun pada pertengahan tahun 1958 dan penyelesaian fase pertamanya pada kuartal ketiga 1962 ini, merupakan salah satu stadion yang terbesar di dunia. Pembangunan stadion ini didanai dengan kredit lunak dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar AS. GBK pada mulanya dibangun untuk menyelenggarakan Asian Games IV tahun 1962.
Pada saat Indonesia menjadi salah satu tuan rumah Piala Asia tahun 2007, stadion ini direnovasi dengan mengurangi kapasitas stadion menjadi 88.083 orang.

2. Gelora Sriwijaya Jakabaring
 
Kota: 
Palembang, Sumatera Selatan
Dibangun: Tahun 2001
Kandang: Sriwijaya FC
Kapasitas: 40.000 orang
Tipe Stadion: Stadion Sepakbola Lama
Kategori: A

Sejarah Singkat
Stadion Gelora Sriwijaya yang terletak di daerah Jakabaring, Palembang ini merupakan salah satu stadion terbesar di Indonesia. Dibangun dalam rangka persiapan Sumatera Selatan sebagai tuan rumah PON XVI tahun 2004 yang menunjukkan keseriusan daerah ini dalam menyambut dan menyukseskan event empat tahunan tersebut. Kini pasca-PON stadion ini digunakan klub juara Copa Indonesia dan juara Liga Indonesia tahun 2007, Sriwijaya FC, sebagai homebase klub tersebut.
Stadion ini juga pernah digunakan sebagai tuan rumah pertandingan kualifikasi dan perebutan tempat ke-3 Piala Asia 2007 mewakili stadion Indonesia selain Gelora Bung Karno.
 

3.    Stadion Palaran

Kota: Samarinda, Kalimantan Timur
Dibangun: Tahun 2005
Kandang: Persisam Putra Samarinda
Kapasitas: 50.000 orang
Tipe Stadion: Stadion Madya (
Olimpic)
Kategori: A

Sejarah Singkat
Stadion ini diproyeksikan untuk menyelenggarakan PON XVII 2008 Kalimantan Timur. Stadion ini merupakan stadion pertama di Indonesia yang seluruh tempat duduknya memakai kursi penonton. Stadion ini merupakan salah satu stadion terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara.


4. Gelora Bung Tomo
 
Kota: Surabaya, Jawa Timur
Kapasitas: 50.000 orang
Tipe stadion: Stadion Sepakbola Lama
Kategori: A

Sejarah Singkat
Stadion Gelora Bung Tomo yang terletak di Surabaya Barat ini merupakan kandang dari Persebaya 1927 Surabaya yang sekarang merumput di Liga Primer Indonesia (LPI). Stadion ini diresmikan pada bulan Mei tahun 2010 yang lalu.


5.    Stadion Nasional

Kota: Pekanbaru, Riau
Dibangun: Tahun 2009
Kapasitas: 43.000 kursi.
Tipe Stadion: Stadion Madya (
Olympic)
Kategori: A

Sejarah Singkat
Stadion Nasional mulai dibangun pada tahun 2009 untuk menyambut Pekan Olahraga Nasional XVIII Riau 2012. Stadion ini merupakan stadion utama eventtersebut. Dengan arsitektur modern stadion ini nantinya akan menjadi salah satu stadion terbaik di Indonesia.


6.    Stadion Dompak

Kota: Tanjung Pinang (Pulau Dompak),          Kepulauan Riau
Dibangun: Dalam tahap pembangunan
Kapasitas: 40.000 orang
Tipe Stadion: Stadion Sepakbola Lama
Kategori: A 

Sejarah Singkat
Stadion Utama Tanjung Pinang ini diperkirakan selesai tahun 2012 dan nantinya akan menjadi salah satu stadion bertaraf internasional di Indonesia.


8.    Stadion Gedebage

Kota: Bandung, Jawa Barat
Dibangun: Masih dalam tahap perencanaan
Kapasitas: 40.000 orang
Tipe Stadion: Stadion Sepakbola Lama
Kategori: A

Sejarah Singkat
Stadion Gedebage merupakan stadion masa depan Persib Bandung untuk menjalani partai kandang menggantikan Stadion Jalak Harupat. Stadion Gedebage kelak akan menjadi salah satu stadion terbaik di Indonesia.


9.    Stadion Perjiwa

Kota: Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Dibangun: Tahun 2007, masih dalam tahap penyelesaian
Kapasitas: 35.000 orang
Tipe stadion: Stadion Madya (
Olimpic)
Kategori: A

Sejarah Singkat
Stadion Perjiwa jika sudah rampung seratus persen maka stadion ini dipastikan akan lebih megah dibanding Stadion Palaran ataupun GBK. Selain lapangan standar Eropa, stadion ini akan dilengkapi atap model knock down, yaitu atap yang bisa diatur membuka dan menutup secara digital.


10. Stadion Taman BMW

Kota: Jakarta, DKI Jakarta
Dibangun: Dalam tahap pembangunan, diperkirakan selesai tahun 2020
Kapasitas: 40.000 orang
Tipe Stadion: Stadion Sepakbola Modern
Kategori: A

Sejarah Singkat
Stadion Taman BMW (Bersih Manusia dan ber-Wibawa) merupakan kandang masa depan klub Persija Jakarta. Dapat dibayangkan apabila stadion ini selesai sesuai dengan perencanaan yang telah ada, stadion ini tidak akan kalah dengan Allianz Arena di Jerman maupun Emirates Stadium di Inggris.

Boa yang berevolusi dari piala dunia dan piala eropa

tak hanya mahluk hidup yg bisa berevolusi, tapi bola sepakpun bisa berevolusi, ckckcckk ada-ada saja.
NAH!!! ini dia bola-bola yg terus berevolusi ditiap pagelaran EURO CUP dan World CUP

Euro 1972 - Telstar Mexico
Bola ini dipakai pada gelaran Piala Dunia 1970 dan juga di Euro 1972. Telstar sudah dilapisi polyurethane, senyawa plastik guna melindungi kulit bola agar tidak mudah rusak terkena air.

Euro 1976 - Telstar
Bola ini juga digunakan pada perhelatan Piala Dunia 1974. Bola ini dilapisi oleh bahan yang diberi nama Durlast, yang pada saat itu menjadi penemuan termutakhir untuk bisa mengurangi serapan air pada bola.

Euro 1980 - Tango River Plate
Corak pada bola ini mungkin bisa dikatakan sebagai corak yang paling lama bertahan. Bola ini juga dipakai pada Piala Dunia 1978 dengan desain baru yang lebih menarik dan unik. Bola ini dibuat lebih tahan air dibandingkan generasi sebelumnya, corak yang digunakan di bola ini juga bertahan hingga tahun 2000.

Euro 1984 - Tango Mundial
Merupakan bola pertama yang bukan terbuat dari kulit dan dipakai di ajang Euro.

Euro 1988 - Tango Europa
Tak hanya memakai bahan dari kulit sintetis, bola ini juga dilapisi oleh polyurethane agar tidak mudah menyerap air.

Euro 1992 - Etrusco Unico
Desain pada bola ini diinspirasi oleh kepala singa dalam sejarah Etruscan.

Euro 1996 - Questra Europa
Mawar Inggris dan emblem di seragam tim Inggris, three lions menjadi inspirasi dari corak bola ini.

Euro 2000 - Terrestra Silverstream
Bola ditambah dengan busa agar permukaan menjadi lebih empuk, sementara desainnya diinspirasi oleh aliran sungai serta laut yang mengelilingi Belanda dan Belgia.

Euro 2004 - Roteiro
Sejarah kembali tercipta di gelaran Euro. Bola ini adalah bola pertama yang tidak dijahit pada proses pembuatannya. Bola ini juga diklaim lebih kuat dan tahan air. Sementara desain dan namanya terinspirasi dari Vasco da Gama.

Euro 2008 - EUROPASS
Bola ini adalah pengembangan berikutnya dari Roteiro, permukaannya lebih enak dipegang oleh kiper. Sedangkan desainnya terinspirasi dari Telstar.

Euro 2012 - Tango 12
Desainnya mirip sekali dengan bola klasik Tango yang digunakan pada awal 1980-an. Sementara teknologinya sendiri merupakan pengembangan dari Europass. Warnanya terinspirasi dari warna bendera tuan rumah, Polandia dan Ukraina.






Bola-Bola yg berevolusi pada pagelaran Piala Dunia

Piala Dunia 1930 & 1934, Italy dan Uruguay
Bola ini merupakan bola pertama yang dipakai dalam ajang Piala Dunia, Bola ini pernah dipakai di Piala Dunia 1930 di Uruguay dan Piala Dunia 1934 di Italy.
Piala Dunia 1938 perancis
Bola ini pernah di pakai di piala dunia 1938 di Perancis dan Indonesia ikut ajang kompetisi sepak bola ini.
Piala Dunia 1942 hingga piala dunia 1966, jenis bola yang di pakai hampir sama.


Adidas mulai mengembangkan bola kinerja tinggi cocok ditahun 1963, dimana karakter bola yang paling berat, coklat dan menyakitkan untuk ditendang. Untuk pertama kali adidas ditugaskan FIFA secara resmi untuk menyediakan bola Piala Dunia FIFA 1970 di Meksiko, perusahaan sudah menjadi merek sepak bola terkenal di dunia. Disini lah awal merk bola adidas di pakai di ajang piala dunia.
Piala Dunia 1970 Meksiko
Seperti bola yang lain di masanya, adidas Telstar benar-benar terbuat dari kulit, namun tidak seperti bola lainnya itu hanya menampilkan 32 panel dijahit tangan (12 segi lima hitam dan 20 segi enam putih), Telstar sejarah awal sepak bola yang berwarna putih pertama yang dihiasi dengan segi lima hitam. Meksiko tahun 1970 adalah yang pertama di siarkan di televisi Piala Dunia. Desain Telstar ini pun berasal dari nama "Bintang Televisi", dengan maksud membuat bola agar lebih terlihat di televisi hitam dan putih. Sampai hari ini, adidas Telstar adalah pola dasar dari semua bola generik.
Piala Dunia FIFA 1974 Jerman
bola adidas yang digunakan untuk Jerman '74 ini, Telstar yang ini berbeda denga 4 tahun sebelumnya dengan merek tulisan hitam baru yang sebelumnya emas. Bahan dan teknik yang digunakan di bola ini sama saja denga 4 tahun sebelumnya.
Piala Dunia FIFA 1978 Argentina
Pada tahun 1978 desain bola mengalami revolusi lain yang diperkenalkannya adidas Tango. Desain Tango meningkatkan kualitas daya tahan cuaca dan mengambil inspirasi dari semangat dalam, emosi dan keanggunan Argentina.
Piala Dunia FIFA 1982 Spanyol
di bandingkan desain adidas Tango yang sebelumnya, hanya sedikit berubah pada tahun 1982. Namun, España Tango tidak menampilkan inovasi teknologi besar. The España Tango, masih terbuat dari kulit, fitur revolusioner tertutup lapisan tahan air. Hal ini secara dramatis mengurangi penyerapan air bola, sehingga tidak menambah beban dalam pertandingan dalam kondisi basah.
Piala Dunia FIFA 1986 Meksiko
Adidas Azteca adalah bola sintetis pertama Piala Dunia FIFA . Penggunaan bahan sintetis meningkatkan daya tahan dan lebih meminimalkan penyerapan air. Azteca merupakan suatu perubahan yang besar bagi permainan. Desain elegan yang penuh dihiasi arsitektur asli bangsa Aztek. 
Piala Dunia FIFA 1990 Italia
adidas Etrusco Unico berkembang bahan sintetis lebih mutakhir. Karakteristik bola ini lebih hidup dan lebih cepat dari sebelumnya. Nama dan desain yang rumit mengambil inspirasi dari sejarah Italia kuno, kontribusi dan seni rupa dari Etruria. 
Piala Dunia FIFA 1994 USA
Pada tahun 1994 adidas memperkenalkan bola pertama yang memiliki lapisan teknologi tinggi. Lapisan bola ini lebih terkendali dan jauh lebih ringan dan memudahkan saat berlari. Desain Terinspirasi dari teknologi ruang angkasa dengan roket kecepatan tinggi dan "upaya Amerika untuk bintang". 
Piala Dunia 1998 Perancis
Adidas Tricolore adalah bola multi warna pertama. Bendera Perancis, desain dan nama bola ini terinspirasi dari warna bendera (Tricolore) dan "ayam jago" simbol tradisional bangsa Prancis. Selain itu, Adidas Tricolore menampilkan sebuah "maju busa sintaktis" lapisan - yang ketat matriks biasa, terdiri dari gas yang penuh, individu tertutup dan balon mikro sangat tahan lama. Busa sintaksis lebih ditingkatkan ketahanan bola, mengembalikan energi dan membuatnya lebih responsif.
Piala dunia 2002 jepang/korea
Adidas Fevernova adalah Bola pertama Piala Dunia yang tidak mengunakan desain awal tahun 1978. Bola ini berbeda dengan desain tradisional Tango diperkenalkan pada tahun 1978. Tampilan warna-warni dan revolusioner dan penggunaan warna seluruhnya didasarkan pada budaya Asia. Fevernova dibuat dari lapisan busa sintaktis halus untuk bola yang memiliki karakteristik kinerja keras dan tiga-lapis chassis rajutan, yang memungkinkan untuk jalur penerbangan yang lebih tepat dan dapat diprediksi. 
Piala Dunia 2006 Jerman
adidas Teamgeist merupakan bola resmi untuk Piala Dunia FIFA 2006 di Jerman yang berteknologi tinggi. kata Teamgeist reguler Jerman, yang berarti "semangat tim". Desain bola ini berbeda dengan sebelumnya, lapisanya sudah tidak memekai lapisan segi lima dan segi enam lagi. Hal ini bermaksud agar lebih ringan dan memaksimalkan saat menendang. 
Piala dunia 2010 afrika selatan
Pada tanggal 4 Desember, adidas dan FIFA secara resmi meluncurkan adidas "JABULANI", Resmi Match Ball untuk Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. The "JABULANI", yang berarti "untuk merayakan" di isiZulu, fitur desain yang terinspirasi Afrika Selatan dan radikal teknologi baru. Bola pertandingan baru akan tersedia di ritel dari 5 Des seterusnya.

teknologi baru yang dikembangkan Grip'n'Groove. pemain terbaik di dunia dengan bola memungkinkan suatu penerbangan yang sangat stabil dan grip yang sempurna di segala kondisi. Bola ini bulat sempurna dibandingkan bola sebelumnya. Selain itu bola ini sangat ringan agar saat melayang dengan segala kondisi dapat tetap akurat.
Karakteristik bola ini termasuk liar. Hingga beberapa penjaga gawang ternama memprotes